Hari
ini tanggal 10 Agustus 1996, terlihat matahari tepat diatas ufuk bumi, pukul 1
siang tepatnya. Aku dilahirkan kedunia ini dengan sebait doa “Menjadi Anak yang
Berakhlak Baik” itulah mungkin yang diharapkan kedua orang tuaku, tinggal
diriku saja yang melaksanakan semua itu.
Waktu tangisanku terdengar dari
“lorong” kedua orang tuaku terlihat sangat senang karena Akulah Manusia pertama penerus darah
keluarga kecilku ini. Dan pastinya banyak harapan dari benak mereka. PASTI !!
Sudah pernah kubilang di halaman
sebelum ini, “Hidup
kita ini bagaikan sebutir telur, jika menetas kita harus siap menghadapi
“masalah” yang akan datang, dan jika tidak menetas itu adalah “masalah”
terbesar dalam hidup kita” ~. Seperti hal nya diriku yang sudah
“menetas” dan akan memulai kehidupan yang baru di dunia yang keras ini. Siap gk
siap kita harus siap untuk menghadapi semua masalah yang akan datang.
Setelah seluruh badanku dibersihkan dari darah yang masih
menyisa, aku mencoba menoleh ternyata orang tuaku sedang memikirkan siapakah
nama yang cocok untuk diriku.
Akhirnya setelah diriku dikenakkan pakaian bayi nama itu
pun tercipta, ya Sriyanto awalnya. Tetapi ibuku tidak setuju atas nama itu,
karena menurutnya nama itu kampungan.
“Kampungan? Maksudmu apa bu ? gentak ayahku. “ iya
kampungan, apa kau tidak pernah berfikir, jika anak kita dipanggil yanto ? itu
kan nama lelaki yang pernah mengejar-ngejar aku waktu SMA dulu, atau Sri ? ya
Tuhan itukan namaku aku tidak mau namaku jadi pasaran (padahal di keluarga ini
sudah ada 5 orang bernama Sri). Setelah beberapa menit terdiam. Ibuku memulai
pembicaraan lagi, ”bagaimana jika ditambahkan Hendri ? itu lebih baik bukan ?”
akhirnya Ayahku setuju akan nama itu, emang keren kan nama gue ? hahaha..
Setelah seminggu berselang, keluargaku mendapatkan secarik
kertas bertuliskan “AKTA KELAHIRAN” dan bertuliskan nama “HENDRI SRIYANTO”
yeahh. Itulah nama gueee..... akan terlihat nama paling keren di keluarga gue ini.
HAHAHAHA ~
Setelah melewati hari, minggu, bulan, tahun dan tepatnya
pada usia gue yang pertama, dimana diriku akhirnya bisa menapaki bumi ini
dengan gagahnya, dan bisa berbicara bahasa manusia yang asli. Kata pertama yang
keluar iyalah “ibu..ayahh..” akhirnya awal mula kehidupan sudah berjalan 1%.
Dan semua kosakata dalam kehidupan gue masih sangat enak
didengar oleh orang banyak, dan tidak mungkin aku bisa ngomong “cemunguthh
eaaaa” itu TIDAK MUNGKIN.
Pada usia gue yang ke-3 aku coba sesuatu hal yang beda,
yaitu nge-trill diatas roda mainan gue, dan hasilnya alis kanan gue sedikit
menghilang akibat benturan dahsyattt....
Dan waktu sangat cepat berlalu, akhirnya tiba saatnya gue
masuk sekolah “Taman Kanak-Kanak” disinilah awal kita mengenal dunia lebih
luas. Ada gunung es yang sangat licin (perosotan), akar pohon beringin tarzan
(Ayunan), Jaring Laba-laba (Bola Besi) dan masih banyak lagi, bener kan Dunia
yang luas ?
Pada hari
pertama sekolah, gue disuruh maju kedepan untuk memperkenalkan diri gue ke
teman-teman yang lain. Okeee gue maju, dan gue menyebutkan nama gue dengan
suara lantang, tapi yang ada mereka tertawa. Wahh gue punya bakat untuk melucu
nih, pikirku. Ternyata mereka
menertawakan namaku, yang sebenarnya adalah “Hendri Sriyanto” tapi kusebut
dengan “Hendli Sliyanto” plissss, maklumilah gue kan masih kecil pikirku.
Akhirnya guru
gue yang cantik dan masih muda membenarkan nama gue, mereka pun bergantian
memperkenalkan diri mereka masing-masing. Dan gue punya kenalan anak cewe
bernama Latifah, disinilah gue baru tau yang namanya “Cinta” aishhhhh, masih TK
lho...
Gue akhirnya
deket sama nih anak, dan jadi teman main sehari-harinya. Dia orangnya imut,
lucu dengan mata sipit nya. Dan orang tua kami pun sangat akrab. Akhirnya gue
mendapatkan restu. Pikirku. <~ pikiran anak TK yang tak patut dicontoh.
Pada saat
ditanyakan apa cita-citamu Hendri ? gue jawab yang Anti Mainstream, yaitu
ARSITEK. Dimana yang lain menjawab Dokter, Polisi,Pilot,Masinis,Presiden, ah
MAINSTREAM !!
Setahun
setelah kulewati masa gue di TK, akhirnya kami pun berpisah karena Latifah
pindah ke Cibinong rumah Neneknya, dan akan melanjutkan sekolah disana. Sangat
sedih karena dialah teman terbaikku saat ini. Dan saat pendaftaran SD di
sekolah tujuan gue, gue sempat ditolak karena usia gue yang belum menginjak 6
tahun. Tapi upaya Ayah gue berbuah hasil, atas kecerdasan otak gue yang lumayan
juga, setelah mengikuti beberapa Test (alasan) dan semua itu pun LOLOS.
Akhirnya gue masuk di SDN Kelapa Dua Wetan 06 Petang saat itu.
Kelas 1,
itulah yang sekarang sedang dibanggakan dalam hidup gue. Sebab disinilah gue
(kembali) menemukan dunia yang luas. Banyak teman yang gue kenal, tapi gk
mungkin gue sebut satu-satu kalo temen gue itu taufik, rizki, ridwan, ibnu,
adam, maya, suci, wulan, winda, ......
Dan satu orang
yang menjadi perhatian gue ialah sesosok cewe bernama “Maya Enjelia” ini cewe
yang berhasil membuat gue melupakan Latifah (cielah Move on). Serius, dia tuh
cantik, pinter, dan ramah (dulu sih)..
Gue mencoba
mendekati dia tapi dia malah menjauh. Gue coba terus dia tetep ngejauh,
ternyata dia diboncengin naik motor ama ayahnya pantes gue kejar gak kena-kena.
#Apasihhhh...
Di kelas 4
keluarga gue diselimuti rasa bahagia, karena ibu gue hamil, sudah jelas itu
bakalan jadi adik gue nantinya. Gue yang udah gak sabar pengen punya adik,
terus bertanya-tanya kapan lahir ? kapan lahir ? ibu gue dengan tenang jawab
nanti kalo udah bulan ke 9.
Setelah lama
menunggu, bulan ke 9 itupun datang, dan terdengar tangisan bayi seperti
terompet malaikat (wuihhh sereemmm) setelah penasaran ternyata adik gue
laki-laki. Padahal gue maunya cewe supaya bisa diajak “main bareng” #Eh.
Adik gue lahir
pada tanggal 30 November 2006, pukul 18.00 WIB. Saat adzan maghrib tepatnya,
kata nenek gue itu kebetulan yang sangat berkah. SANGAT !
Sekarang gue
punya temen main, gak bosen dirumah. Gue selalu menjaga adik gue ini. Tapi yang
paling gue gak suka dari bayi ini ialah waktu dia Ngompol, ini enggak banget
sumpah.
Tapi pada usia
ke 8 bulan adik gue jatuh sakit, sakit nya tidak terlalu parah. Tapi harus
dirawat (menurut dokter). Seminggu sudah dirawat belum ada kabar membaik dari
dokter tentang adik gue. Gue yang pada saat itu masih kelas 4, harus ikut
menjaga di rumah sakit karena gue sayang banget sama adik gue. :”(
Setalah hari
demi hari telewati tepatnya hari ke-9 sakit adik gue semakin parah, dan harus
dipindahkan keruang ICU. Duh gak tega melihat anak sekecil itu harus masuk
ruangan itu, dan dikelilingi oleh alat
kedokteran dan banyak selang disana. Rasanya dalam hati ingin sekali
menggantikan posisinya.. :”(
Dimalam itu
juga gue dan paman gue yang saat itu menjaga, tertidur di ruang depan, dan gue
gk sengaja melihat bayang-bayang anak kecil dan setelah ditegasi ternyata itu
adik gue, HAH ? sudah bisa jalan ? kupikir, ternyata itu hanya “Hologram” dan
dia bisa berbicara !
Setelah lama
terdiam, dia pun berbicara. “Mas Hendri, ade pergi dulu ya, mau keatas..”
langsung terbang. Entah itu hanya khayalan atau halusinasi gue aja. Tapi itu
terlihat nyata.
Dan besok nya
pun adik gue dinyatakan Meninggal Dunia oleh dokter, keluarga gue terutama ibu
gue sangat sedih. Bayangkan yang mengandung selama 9 bulan ?
Gue juga
sedih, ternyata yang gue lihat semalem itu benar, itu yang disebut Firasat,
kataku. Orang tua gue tidak henti-hentinya menangis, begitu juga gue.
Akhirnya dalam
waktu 3 bulan kami bisa move on, dan mencoba untuk tidak mengingat lagi
daripada harus sedih tiada hentinya.
Dan gue pun
kembali fokus belajar lagi, karena udah mau kenaikan kelas.
Bagi gue di SD
gak terlalu berkesan ya, karena gue bosen selalu ada di peringkat 4 Besar dari
kelas 1-4. Tapi ketika gue kelas 5 itu semua BERBALIK, gue udah berubah jadi
anak laki-laki yang sesungguhnya (bandel), gue udah mulai mencoba hal-hal yang
enggak diinginkan oleh orang tua, yaitu.....MAIN PLAYSTATION. Ini semua membuat
gue ketagihan dan melupakan pelajaran. Dan saat ulangan harian gue menciptakan
REKOR ! yaitu nilai 0 pertama gue di mata pelajaran Matematika.
Dan mungkin
ini lah yang dimaksud Sebutir Telur tadi. FAKK.. oiya walaupun begitu
tapi dikelas 5 ini gue tetep berada di 5 besar, ya bukannya sombong, emang gue
ini dilahirkan dengan otak encer, karena kena panas mulu. Dan gue akhirnya naik
kelas 6, inilah kelas yang menentukan gue LULUS atau TIDAK LULUS nanti, dan apakah
gue melanjutkan ke SMP ?
Hari pertama gue dikelas 6 gue
dipindahkan ke kelas B yang tadinya gue dikelas A, gk Cuma sendiri tapi ada 15
orang lainnya, kenapa ? karena ini adalah bagian dari proyek Primavera. Huehehehehe...
Nyatanya gue dan temen yang lain hanya untuk “Memperindah”
kelas yang tadinya “angker” alias jarang yang pinter, akhirnya dalam beberapa
bulan sisa gue belajar keras. Diatas batu karang (lebay). Gue yang difavoritin
jadi anak teladan, bakalan bersaing dengan temen-temen gue yang lain, tanpa
terkecuali si Maya yang gue suka.
Tapi pada akhirnya gue menghilangkan semua rasa Cinta itu
dulu, karena gue lebih mementingkan Tujuan Utama. Dan di 3 bulan terakhir
terjadilah Perpecahan. Dimana kelompok gue dan kelompok Maya bersaing, saling
bersaing manakah yang lebih mampu untuk mengajarkan teman-teman agar lebih bisa
menguasai pelajaran UN nanti,
Pelajaran yang gue kuasai Cuma Matematika (padahal pernah
dapet 0) sedangkan untuk Bahasa Indonesia dan IPA gak terlalu (ala Panca Atis)
siapa nih orang ? ntar juga tau hehe.
Akhirnya waktu UN tinggal seminggu lagi, orang tua gue
berpesan, jangan terlalu memaksakan belajar, jaga keshatan juga tulah yang
paling penting. Oke gue turutin karena itu orang tua gue, pasti ada benarnya.
Dan tibalah hari ini terjadi, hari menegangkan dan
menentukan. Yaitu UJIAN NASIONAL tingkat SD dimulai !!!!
Hari pertama
Bahasa Indonesia, gue cukup tenang karena pelajaran ini tidak begitu sulit dan
gampang ditebak. Iya pake kancing. Oke lah hari ini pun terlewati.
Hari kedua ini
lah yang sangat ditakuti banyak siswa MATEMATIKA ??!! tapi gue kembali Tenang,
kenapa ? karena ini andelan gue. Satu persatu soal gue jawab, dan belum ada
halangan. Sampai ketemu soal nomor 27 gue sangat mentok, dan teringat satu kata
“jangan terpaku di satu soal, jika susah lanjut ke soal lain” Pak Gultom. Oke
gue ke soal lain, nyatanya emang soal nomer 27 doang yang susah. Akhirnya gue
tergoda untuk “bertanya” dan itupun
terjadi, gue nanya kepada temen gue yang namanya Luki, cantik juga
mempunyai tahi lalat di pipi. Sempet naksir. Hehe. Uhuk. Akhirnya jawaban
didapat yaitu D gue silang lah lembar jawaban itu, dan SELESAI untuk hari itu..
Hari
ketiga. IPA ? ah gak usah dieritain ya. Tar ketebelan nih buku..
Pada hari
pengumuman Nilai Kelulusan, gue sangat tegang. Dan teman-teman sudah menyiapkan
“Sasha” cat rambut untuk menggantikan “Pylox” untuk mencoret-coret rambut dan
baju. Maklum anak labil haha.
Semua siswa
kelas 6 terkumpul di Aula, dan guru kami pun datang dengan memasang muka sedih,
itu membuat kami sangat shock. Apakah ada yang tidak lulus ?
“dari 96 siswa
yang ada di sekolah kita sayangnya ada 4 orang yang tidak lulus, ini sangat
bapak sesalkan” kata-kata yang membuat kami kaget setengah mampus.
Siapakah yang
tidak LULUS ??
Akhirnya kami
diberikan sebuah amplop asing-masing berisikan Hasil UN kami. Dengan sangat
tegang kami diijinkan untuk membuka. Dan................teriakkan pertama
dimulai oleh Ibnu saat itu dengan histeris dia bilang LULUSSSSSSSSSS !!!!
Dan semua
menyusul dengan melempar amplop ke udara. Dan kami pun penasaran siapa 4 orang
tadi ? ternyata itu hanya sandiwara belaka pak Gultom. Heuheuheu sangat
Mainstream.
Dan amplop gue
bertuliskan:
Siswa bernama
“HENDRI SRIYANTO”
LULUS Dengan
Hasil sebagai berikut:
· Bahasa
Indonesia 8.70
· Matematika
10.0
· IPA 7.80
JUMLAH 26.50
Gue sempet biasa aja tapi setelah gue liat hasil MATEMATIKA
gue 10.0 itu sangat membuat gue melotot dan inilah “Dua Butir Telur”
selanjutnya, WOW !
foto diatas waktu gue masih bayi. lucu kan? =D
nah yang diatas ini, adik pertama gue yang baru 8 bulan udah meninggal :')
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ...